Banyak cara okulasi
yang bisa kita lakukan, diantaranya adalah okulasi huruf T, cara Forkert, cara okulasi Forkert yang
disempurnakan, okulasi Segiempat, okulasi Jendela, okulasi Haji Ali atau
okulasi Stempel.
1. Okulasi huruf
T
Disebut demikian karena irisan dari batang
pokok berbentuk huruf T atau huruf T
terbalik. Adapun caranya sebagai berikut:
·
Kita
buat irisan melintang kurang lebih 1 cm dari lingkaran batang. Dari pertengahan
irisan melintang ini kita buat irisan vertikal ke bawah (huruf T) atau ke atas
( huruf T terbalik). Panjang irisan vertikal lebih kurang 3cm. Kulit di kedua belah sisi irisan
vertikal diangkat dengan pisau.
·
Kita
ambil mata dengan cara menyayat atau bentuk segiempat. Setelah kayu dilepaskan
dari kulit mata, maka mata ini segera disisipkan ke bawah kulit batang pokok
yang telah diiris tadi.
2. Okulasi cara Forkert
Okulasi dengan cara Forkert biasanya memberi
hasil lebih baik dibanding dengan okulasi huruf T karena kambium pada cara
Forkert tidak rusak tergores pisau, terutama di bagian tengah yang akan
ditempeli mata. Adapun caranya adalah sebagai berikut:
·
Pada
batang pokok , kita buat irisan melintang sepanjang 1 cm, dari ujung irisan
melintang ini kita buat irisan vertikal yang tegak lurus ke arah bawah. Panjang
irisan lebih kurang 3cm.
·
Dengan
menggunakan sudip pelan-pelan irisan ini kita buka. Cara membuka irisan ini
dimulai dari atas lalu di tarik ke bawah. Agar kambium tidak mengering maka
irisan yang telah kita buka tadi kita tutup kembali. Untuk menjaga supaya
irisan tidak membuka kembali maka perlu diikat seperlunya.
·
Mata
tunas diambil dengan cara sayatan atau irisan segiempat. Besarnya kulit mata
ini harus lebih kecil daripada irisan yang telah kita buat. Bila ukuran kulit
mata sama atau lebih besar dariada irisan yang telah kita buat maka kita akan
mengalami kesulitan untuk menempelkan kulit mata dan akibatnya okulasi akan
gagal.
·
Kulit
mata yang telah dilepas kayunya, di dalamnya ada kambiumnya dan diluar ada
matanya, ditempelkan pada irisan batang pokok
yang telah kita buka lebar-lebar.
·
Setelah
kambium menempel pada kambium batang pokok, maka kulit irisan batang pokok ditutup kembali.
·
Dalam
waktu 2-3 minggu kemudian ikatan dibuka. Bila matanya masih hijau berarti ada
harapan okulasi akan jadi. Kemudian kulit yang menutup mata dipotong di bawah
mata supaya tunas dapat tumbuh bebas.
3. Okulasi Forkert yang disempurnakan
Dasar okulasi ini seperti okulasi Forkert,
tapi mengalami sedikit perubahan, sehingga bentuk irisinnya seperti huruf H.
Oleh sebab itu, cara okulasi forkert yang disempurnakan sering disebut dengan
okulasi H. Okulasi H banyak diterapkan pada okulasi tanaman buah-buahan di
Indonesia karena tingkat keberhasilannya tinggi. Adapun caranya adalah sebagai
berikut:
·
Di
bagian batang pokok yang telah kita pilih, dibuat irisan melintang selebar 2,5
cm. Dari ujung- ujung irisan ini maka kita buat irisan tegak lurus ke bawah
maupun ke atas sepanjang 2 cm. Dan jika kita perhatikan, maka bentuk irisan ini
akan menyerupai huruf H. Secara pelan-pelan kulit kayu dari irisan melintang
ini kita sayat ke atas dan ke bawah sehingga terbentuk dua lidah yang mengarah
ke atas dan ke bawah.
·
Pada
cabang mata kita buat irisan dengan panjang 3 cm dan lebar 2 cm, dan letak mata
diperkirakan di tengah- tengah irisan ini.
·
Dua
lidah pada batang pokok kita buka, lalu irisan mata kita tempelkan sehingga
kambium melekat.
·
Luka
ini selanjutnya ditutup dengan lilin, kemudian diikat dengan tali plastik. Cara
pengikatan dengan sistem genting yaitu dari bawah ke atas.
4. Okulasi Segiempat
Bentuk
irisan okulasi segiempat sama dengan cara okulasi Forkert, hanya lidah dari
kulit batang pokok dibuang. Adapun caranya adalah sebagai berikut:
·
Kita
buat irisan yang berbentuk segiempat atau bujur sangkar pada batang pokok di
tempat yang telah kita tentukan. Panjang sisi – sisi dari irisan ini adalah 1,2
– 1,5 cm.
·
Dengan
menggunakan sudip (pisau), kulit kayu ini kita angkat sampai terlepas.
·
Selanjutnya
dibuat irisan segiempat pada kulit sekitar mata. Ukuran irisan segiempat ini
harus lebih kecil dibanding ukuran irisan pada batang pokok sehingga bisa masuk
pada irisan batang pokok.
·
Kulit
mata ditempelkan pada irisan batang pokok, kemudian diikat dengan tali plastik.
5. Okulasi Jendela
Pelaksanaan okulasi jendela memerlukan
waktu yang agak lama dan rumit. Pada lidah kulit yang telah dibuat, harus
dibuat lubang. Lubang tersebut nantinya digunakan untuk tempat mata, dengan
demikian mata tidak akan tertutup oleh lidah atau kulit batang pokok. Adapun
caranya adalah sebagai berikut:
·
Kita
buat lebih dulu irisan pada batang pokok. Untuk membuat irisan ini ada dua
cara. Pertama, pada ketinggian kira-kira 15 cm dari permukaan tanah dibuat dua
buah irisan vertikal yang arahnya ke atas. Jarak antara dua irisan ini 1,25 cm,
kemudian kedua irisan ini bertemu kira-kira pada ketinggian 21 cm dari
permukaan tanah. Cara kedua, kira-kira 21 cm dari permukaan tanah kita buat
irisan tegak lurus ke arah bawah sepanjang 5 cm.
·
Dengan
pelan-pelan kita angkat irisan ini dengan sudip atau pisau, sehingga terbentuk
lidah. Lidah ini isa berbentuk lancip atau rata pada ujungnya bergantung pada
cara yang kita pilih.
·
Di
tengah-tengah lidah itu kita buat lubang berbentuk segiempat dengan panjang 0,9
cm dan lebarnya 0,6 cm.
·
Kita
siapkan kulit pohon yang ada matanya yang panjangnya 4,5 cm dan lebarnya 1 cm.
Mata kita tempelkan pada kayu batang pokok sehingga kambiumnya bertemu dan
diusahakan mata terletak tepat pada lubang lidah bila nanti ditutupkan. Dengan
demikian kulit lidah akan menutupi kulit mata
dan kambium benar-benar menempel rata.
·
Luka
bekas irisan ditutup dengan lilin atau parafin, kemudian diikat dengan tali
plastik dengan sistem ikatan genting yaitu dari bawah ke atas.
6. Okulasi Haji Ali atau Stempel
Cara
okulasi ini lebih menguntungkan dibanding menggunakan pisau okulasi karena
harga alat lebih murah, bahkan dapat dibuat sendiri. Cara kerjanya lebih cepat,
tingkat keberhasilan lebih tinggi, dan biaya produksi lebih rendah. Adapun
caranya adalah sebagai berikut:
·
Pisau
ditancapkan pada kulit batang pokok tempat okulasi. Posisi pisau mula-mula
miring, lalu semua mata pisau dirapatkan sambil ditekan. Dengan pelan- pelan
pisau diangkat, maka kulit batang pokok ini akan terikut dan kulit ini kita
buang.
·
Kita
ambil mata, caranya sama dengan pengambilan kulit pada batang pokok. Mata
beserta kulitnya yang menempel pada pisau lalu kita angkat dengan kuku ibu jari
dan telunjuk.
·
Secara
perlahan – lahan mata ini kita tempelkan pada lubang bulat yang telah kita buat
tadi, sehingga letaknya bisa tepat benar.
·
Kemudian
kita ikat dengan tali plastik dari bawah ke atas (sistem genting).
0 komentar:
Posting Komentar